Pemananasan global yang semakin mencekam belakangan ini, ditingkahi oleh krisis ekonomi dunia, mendorong perhatian yang lebih besar bagi tokoh, praktisi maupun ilmuan untuk ambil bagian dalam Water Environment and Energy Exhibition and Conference (WATEC'09) yang berlangsung pada 17-19 November 2009 di Tel Aviv, Israel.
Konferensi tersebut bertema "Krisis Sebagai Katalisator Mencapai Ekonomi Berkelanjutan". Tema itu sangat berkaitan dengan krisis air dan energi dunia dan pembangunan berkelanjutan.
Ketua penyelenggara konferensi itu, Booky Oren mengatakan, tekanan-tekanan ekonomi telah memicu krisis dunia usaha sejak tahun 2007. Dalam perkembangannya, solusi air dan energi diyakini sebagai suatu kunci penting untuk menstabilkan perekonomian dan mendorong pertumbuhan.
Konferensi tersebut bertema "Krisis Sebagai Katalisator Mencapai Ekonomi Berkelanjutan". Tema itu sangat berkaitan dengan krisis air dan energi dunia dan pembangunan berkelanjutan.
Ketua penyelenggara konferensi itu, Booky Oren mengatakan, tekanan-tekanan ekonomi telah memicu krisis dunia usaha sejak tahun 2007. Dalam perkembangannya, solusi air dan energi diyakini sebagai suatu kunci penting untuk menstabilkan perekonomian dan mendorong pertumbuhan.
Dalam pada itu, krisis air yang disebabkan perubahan iklim mendorong banyak pemerintahan di dunia dan para industriawan melancarkan investasi sebagai solusi untuk meningkatkan produksi air dan efisiensi sambil mengupayakan ketersediaan air yang cukup diimbangi penyediaan dana yang cukup pula.
Sementara itu, walaupun dunia masih dilanda krisis ekonomi, lebih separuh industriawan air minum israel yakin penjualan mereka bertumbuh selama tahun 2009. Ada permintaan kepada perusahaan-perusahaan untuk memamerkan teknologi murah yang sangat berdampak pada penghematan air dalam jumlah yang berarti, teknologi yang meminimalkan air limbah, yang kesemuanya hemat energi untuk mendorong permintaan terhadap teknologi-teknologi itu.
"Efisiensi merupakan kebutuhan yang sangat menentukan, dan Israel merupakan pusat inovasi dunia di bidang ini," ujar Oren. Maka katanya, sangat beralasan bila ia berharap, perhatian pada konferensi dan pameran itu akan memecahkan rekor.
Pada tahun 2006 pemerintah memutuskan untuk menjadikan Israel sebagai "Lembah Silikon" global di bidang air untuk mendedikasikan keahlian dan inovasi-Inovasi teknis yang didapatkan selama hampir 60 tahun berkat adanya tantangan-tantangan berat di bidang air.
Israel memang pantas mendapatkan keahlian dan teknologi yang sangat berarti di bidang efisiensi dan produksi air minum. "Sebagai sebuah bangsa yang penduduknya telah meningkat tujuh kali lipat sejak tahun 1948, kami memang harus mengatasi berbagai tantangan agar kami dapat memenuhi kebutuhan akan air yang terus meningkat."
"Kami mengembangkan sistem irigasi tetesan demi tuntutan efisiensi yang semakin meningkat untuk pengairan pertanian. Kami juga membangun sistem desalinasi reverse osmosis (RO) terbesar di dunia di Ashkelon. Sekitar 75% dari air bekas pakai diolah kembali untuk keperluan pertanian. Kami terus meningkatkan efisiensi pemanfaatan sumber daya air kami. Dan pada WATEC 2007 kami dapati bahwa bukan hanya kami saja yang berpendapat bahwa Israel memiliki banyak hal yang patut ditawar kepada bangsa-bangsa lain," kata Oren.
Ada ribuan pengunjung, baik dari Israel sendiri maupun dari luar negeri, termasuk utusan dari industri air minum terkemuka di dunia yang hadir pada WATEC 07.
Peningkatan efisiensi itu sendiri memerlukan penekanan pada teknologi. Maka menurut penyelenggara, WATEC 09 lebih berfokus pada pengembangan inovasi penggunaan yang efektif dan konservasi di samping saling berbagi teknologi, tindakan-tindakan mengatasi kekeringan, daur ulang air limbah, dan pilihan-pilihan lain atas sistem energi dan air.
Sumber : Majalah Air Minum Edisi 169 Oktober 2009.
Sementara itu, walaupun dunia masih dilanda krisis ekonomi, lebih separuh industriawan air minum israel yakin penjualan mereka bertumbuh selama tahun 2009. Ada permintaan kepada perusahaan-perusahaan untuk memamerkan teknologi murah yang sangat berdampak pada penghematan air dalam jumlah yang berarti, teknologi yang meminimalkan air limbah, yang kesemuanya hemat energi untuk mendorong permintaan terhadap teknologi-teknologi itu.
"Efisiensi merupakan kebutuhan yang sangat menentukan, dan Israel merupakan pusat inovasi dunia di bidang ini," ujar Oren. Maka katanya, sangat beralasan bila ia berharap, perhatian pada konferensi dan pameran itu akan memecahkan rekor.
Pada tahun 2006 pemerintah memutuskan untuk menjadikan Israel sebagai "Lembah Silikon" global di bidang air untuk mendedikasikan keahlian dan inovasi-Inovasi teknis yang didapatkan selama hampir 60 tahun berkat adanya tantangan-tantangan berat di bidang air.
Israel memang pantas mendapatkan keahlian dan teknologi yang sangat berarti di bidang efisiensi dan produksi air minum. "Sebagai sebuah bangsa yang penduduknya telah meningkat tujuh kali lipat sejak tahun 1948, kami memang harus mengatasi berbagai tantangan agar kami dapat memenuhi kebutuhan akan air yang terus meningkat."
"Kami mengembangkan sistem irigasi tetesan demi tuntutan efisiensi yang semakin meningkat untuk pengairan pertanian. Kami juga membangun sistem desalinasi reverse osmosis (RO) terbesar di dunia di Ashkelon. Sekitar 75% dari air bekas pakai diolah kembali untuk keperluan pertanian. Kami terus meningkatkan efisiensi pemanfaatan sumber daya air kami. Dan pada WATEC 2007 kami dapati bahwa bukan hanya kami saja yang berpendapat bahwa Israel memiliki banyak hal yang patut ditawar kepada bangsa-bangsa lain," kata Oren.
Ada ribuan pengunjung, baik dari Israel sendiri maupun dari luar negeri, termasuk utusan dari industri air minum terkemuka di dunia yang hadir pada WATEC 07.
Peningkatan efisiensi itu sendiri memerlukan penekanan pada teknologi. Maka menurut penyelenggara, WATEC 09 lebih berfokus pada pengembangan inovasi penggunaan yang efektif dan konservasi di samping saling berbagi teknologi, tindakan-tindakan mengatasi kekeringan, daur ulang air limbah, dan pilihan-pilihan lain atas sistem energi dan air.
Sumber : Majalah Air Minum Edisi 169 Oktober 2009.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar